Posted 23 September 2022 by Meditrans
Menurut Sari & Ikbal (2017), penyakit jantung merupakan penyakit yang menyebabkan kematian nomor satu di dunia. Serangan jantung terjadi karena adanya penyempitan pada arteri koroner akibat dari proses aterosklerosis. Aterosklerosis sendiri dapat menyebabkan terjadinya perlemakan di dinding arteri koroner. Penyebab serangan jantung akibat beberapa faktor risiko yang nantinya akan kita ulas. Oleh karena itu, simak terus ulasan berikut ini untuk mengetahui lebih detail.
Baca juga: Kerjasama Operasi (KSO) Kateterisasi Jantung (Cathlab)
Faktor Risiko Penyebab Terjadinya Serangan Jantung
Berikut ini beberapa faktor penyebab serangan jantung menurut Marleni & Alhabib (2017) yang harus Anda ketahui supaya dapat mengurangi terjadinya serangan jantung.
Angka mortalitas serta morbiditas dari penyakit jantung meningkat seiring bertambahnya usia. Sekitar 55 persen korban serangan jantung mempunyai usia 65 tahun atau lebih. Usia yang lebih dari 45 tahun berpeluang sebesar 32 kali lebih banyak untuk terjadi serangan jantung. 
Terutama pada usia lansia karena terdapat pengendapan akibat jaringan lemak yang sudah menebal dan perubahan perilaku yang dapat menyebabkan terjadinya kekakuan otot. Karena umur merupakan penyebab serangan jantung yang tidak dapat diubah, Anda harus memperbaiki pola hidup supaya tidak terjadi serangan jantung di kemudian hari.
Baca juga: 7 Cara Mencegah Serangan Jantung, Aman dan Praktis!
Laki-laki mempunyai peluang terkena serangan jantung sebesar 2-3 kali lebih besar dibandingkan perempuan. Namun, pada beberapa wanita yang memakai alat kontrasepsi dengan hormon estrogen dan selama kehamilan akan membuat kadar kolesterol meningkat. Pada wanita yang hamil akan mengalami kadar kolesterol yang normal pada waktu 20 minggu setelah kehamilan.
Hormon estrogen dapat meningkatkan terjadinya serangan jantung karena proses peningkatan dari LDL, kolesterol serum total, trigliserida serum, kecenderungan trombositosis, intoleransi glukosa, dan peningkatan tekanan darah. Angka kematian pada usia muda lebih tinggi terjadi pada jenis kelamin laki-laki dibandingkan dengan yang berjenis kelamin wanita. Tetapi, setelah wanita mengalami menopause, hampir tidak terdapat perbedaan jumlah kematian diantara kedua jenis kelamin tersebut.
Sedangkan mengapa banyak terjadi pada laki-laki adalah akibat dari pola hidup sering merokok yang dapat membuat jaringan dan pembuluh darah mengalami kerusakan atau nekrosis akibat adanya plak-plak yang membuat sistem kerja jantung tertekan.
Baca juga: Beberapa Hal yang Wajib Diketahui Sebelum Lakukan Kateterisasi
Diabetes mellitus adalah faktor yang sangat kuat untuk terjadinya serangan jantung. Bahkan tidak sedikit pasien diabetes mellitus yang dianggap sudah mengalami penyakit jantung.
Penderita diabetes mellitus mempunyai risiko untuk terjadi serangan jantung sama dengan mereka yang sudah pernah menderita penyakit infark miokard. 
Apabila sudah terjadi serangan jantung maka perjalanan dari penyakitnya akan menjadi lebih buruk dibandingkan mereka yang tanpa diabetes. Penyakit diabetes mellitus sendiri masih menjadi permasalahan penyakit kronis yang menjadi masalah utama dalam bidang kesehatan di Indonesia.
Pada pasien diabetes mellitus akan mengalami perubahan metabolisme lipid yang nantinya dapat menyebabkan peningkatan aterogenesis. Selain itu juga pada pasien diabetes mellitus lebih cepat untuk terjadi penyakit jantung daripada mereka yang tidak menderita diabetes mellitus. Hal itu dikarenakan penyakit diabetes mellitus membuat fungsi jantung menjadi kurang optimal atau maksimal sehingga dapat menyebabkan kekakuan otot jantung.
Baca juga: Apakah Anda Tahu Tentang Cath lab?
Hipertensi merupakan salah satu penyebab serangan jantung dan apabila dibiarkan tanpa mendapatkan perawatan yang tepat akan menimbulkan komplikasi yang membahayakan. Penderita hipertensi sering tidak menyadari bahwa mereka sedang mengalami hipertensi karena mereka tidak mengalami gejala-gejalanya. 
Mereka baru mengetahui selama bertahun-tahun akibat adanya komplikasi seperti serangan jantung, stroke, ataupun gagal ginjal. Oleh karena itu, hipertensi sering disebut dengan silent killer . 
Hipertensi sendiri sangat rentang terjadi pada mereka yang berusia dewasa dengan kebiasaan memakan makanan yang banyak mengandung lemak serta yang mempunyai kebiasaan merokok. Kondisi tersebut dapat menyebabkan timbulnya plak pada pembuluh darah sehingga menyebabkan aliran darah ke jantung menjadi tidak lancar.
Akibat aliran yang tidak lancar tersebut maka jantung tidak dapat mengedarkan darah dengan optimal ke berbagai organ. Padahal seperti yang kita ketahui bahwa darah mengangkut oksigen. Akibat organ jantung yang kurang pasokan darah, maka dapat menyebabkan infark ataupun serangan jantung mendadak.
https://ejurnal.poltekkes-tjk.ac.id/index.php/JK/article/view/663/597
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/keperawatan/article/view/490