Posted 9 Januari 2024 by Cinta
Junk food umumnya kaya akan lemak jenuh dan trans, yang dikenal sebagai lemak “jahat.” Lemak jahat ini memiliki kemampuan meningkatkan kadar kolesterol LDL (low-density lipoprotein) atau kolesterol jahat dalam darah. Akibatnya, kolesterol LDL menumpuk pada dinding pembuluh darah, membentuk plak yang dapat menyumbat aliran darah.
Meningkatkan Risiko Serangan Jantung
Konsumsi berlebihan lemak jahat dapat menyebabkan peningkatan risiko penyakit arteri koroner. Plak yang terbentuk di dalam pembuluh darah jantung dapat menyebabkan penyempitan pembuluh darah, mengurangi aliran darah, dan pada akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung. Studi ilmiah telah menunjukkan korelasi antara pola makan tinggi lemak jahat dan peningkatan risiko penyakit jantung.
Menjauhi Junk Food untuk Kesehatan Jantung yang Lebih Baik
1. Pilih Makanan Bergizi: Gantilah junk food dengan makanan bergizi seperti buah-buahan, sayuran, sumber protein tanpa lemak, dan biji-bijian utuh.
2. Kurangi Konsumsi Lemak Jahat: Batasi asupan lemak jenuh dan trans dengan memilih makanan rendah lemak dan menghindari makanan olahan yang tinggi lemak tambahan.
3. Cermati Label Nutrisi: Selalu periksa label nutrisi untuk mengetahui kandungan lemak jenuh dan trans dalam produk makanan.
Kesimpulan
Meskipun junk food dapat memberikan kepuasan sesaat, konsumsi berlebihan dapat membawa risiko serius terhadap kesehatan jantung. Lemak jahat yang tinggi dalam makanan ini dapat meningkatkan risiko penyumbatan pembuluh darah, membahayakan aliran darah ke jantung, dan akhirnya meningkatkan risiko serangan jantung. Pilihan makanan yang lebih sehat dapat menjadi langkah krusial dalam menjaga kesehatan jantung dan mencegah risiko penyakit kardiovaskular.
Sumber
https://www.heart.org/
https://www.onlinejacc.org/