Posted 23 September 2022 by Meditrans
Ketika pasien di rumah sakit mengalami cedera di bagian dalam tubuhnya, biasanya dokter akan melakukan pemeriksaan dengan prosedur CT Scan. Prosedur ini biasanya juga dilakukan oleh dokter untuk keperluan diagnosis suatu penyakit kepada pasien. Sebagian dari Anda mungkin belum memahami pengertian CT Scan itu sendiri. Berikut penjelasannya.
Lihat juga: Kerjasama Operasi (KSO) CT Scan
Hasil Pemeriksaan Lebih Detail Dibandingkan Rontgen
Pengertian CT Scan atau computed tomography scan adalah prosedur pemeriksaan radiologis dengan menggunakan mesin dan computer yang dapat memancarkan X-Ray. Komputer pada pemeriksaan CT Scan berfungsi untuk membuat gambar dari berbagai sisi tubuh pasien. Yakni cross-sectional tulang, pembuluh darah, dan jaringan lunak yang terdapat di dalam tubuh pasien tersebut. Selain itu, CT Scan juga dapat melihat kondisi kepala, bahu, tulang belakang, jantung, perut, lutut, maupun dada pasien.
Pemeriksaan dengan prosedur CT Scan dapat menunjukkan hasil gambar yang lebih detail dibandingkan dengan rontgen biasa. Pemindaian gambar kondisi di dalam tubuh pasien ini pada umumnya dilakukan kepada pasien yang dicurigai mengalami cedera akibat kecelakaan. Namun, CT Scan juga dapat digunakan sebagai pilihan pemeriksaan untuk mendiagnosis kanker. Seperti kanker paru, kanker pancreas, dan kanker hati. Hasil dari CT Scan akan menjadi salah satu acuan dokter untuk menentukan tindakan medis selanjutnya. Seperti radiasi atau tindakan operasi.
Efek Samping CT Scan
Pada umumnya proses pemeriksaan CT Scan aman untuk dilakukan. Namun prosedur ini dapat menimbulkan efek samping yang cukup beragam. Seperti pusing, batuk, sembelit, mual dan muntah, kram perut, hingga reaksi alergi seperti ruam, bengkak dan gatal pada kulit.
Efek samping itu bisa timbul berbeda-beda pada pasien. Efek samping CT Scan terjadi ketika prosedur CT Scan dilakukan dengan zat kontras. Penggunaan zat kontras dalam proses CT Scan berguna untuk memperjelas kualitas gambar pada organ tubuh pasien. Seperti pembuluh darah, struktur, maupun jaringan tertentu lainnya yang ingin didapat gambarnya.
Penggunaan zat kontras ini dilakukan dengan cara disuntikkan ke pembuluh darah pasien sebelum melakukan CT Scan. Zat kontras biasanya terbuat dari yodium. Efek samping CT Scan karena zat kontras ini dapat mempengaruhi kerja organ tubuh seperti ginjal. Untuk itu lah, biasanya dokter tidak menganjurkan zat kontras diberikan untuk pasien dengan penyakit ginjal, asma, jantung, gangguan tiroid, diabetes, dan penyakit tertentu lainnya.
Pada kasus tertentu, zat kontras juga dapat menimbulkan reaksi anafilaksis atau alergi parah. Seperti sesak napas, jalan napas tersumbat, detak jantung lebih cepat, hingga pembengkakan wajah. Meski jarang terjadi, namun zat kontras juga dapat menimbulkan kejang, koma, hingga kematian pada pasien.
Durasi CT Scan
Pada umumnya, durasi CT Scan pada pasien cukup singkat. Untuk pengambilan gambar menggunakan mesin CT Scan hanya kisaran detik hingga menit saja. Namun untuk jika dihitung secara keseluruhan termasuk proses persiapan, kira-kira membutuhkan waktu 30–60 menit.
Pada saat pelaksanaan dengan durasi CT Scan yang cukup singkat itu, umumnya tidak ada rasa sakit yang timbul pada pasien. Hanya saja, pasien akan sedikit dibuat tidak nyaman karena pergerakan dari tempat tidur mesin CT Scan selama beberapa menit. Selama prosesnya, pasien tidak diperbolehkan bergerak karena dapat merusak hasil gambar. Selama proses CT Scan, pasien juga dapat mendengar suara seperti detakan atau dengungan yang ditimbulkan dari mesin CT Scan.
Lihat juga: Produk konstruksi Rumah Sakit
Macam-macam CT Scan
CT Scan dapat dilakukan pada sejumlah bagian tubuh. Berikut adalah macam-macam CT Scan:
1. CT Scan Kepala
CT Scan pada kepala dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya infeksi, perdarahan pada kepala, serta tumor. Selain itu, CT Scan kepala juga bisa dilakukan untuk mengetahui ada atau tidaknya tulang tengkorak akibat cedera.
2. CT Scan Tulang Belakang
CT scan pada tulang belakang biasanya dilakukan untuk memeriksa kondisi saraf tulang belakang, celah tulang belakang, maupun struktur tulang belakang.
3. CT Scan Dada
CT Scan pada dada biasanya digunakan untuk melihat aorta atau pembuluh darah besarm, adanya masalah pada jantung, esofagus, kanker paru, emboli paru, maupun infeksi yang terjadi pada organ dalam bagian dada.
4. CT Scan Perut
CT Scan perut dapat dilakukan untuk melihat kemungkinan adanya radang usus, pembesaran kelenjar getah bening, kista, tumor, abses, aneurisma, serta adanya benda asing di dalam perut.
5. CT Scan Saluran Kemih
CT Scan pada saluran kemih dapat dilakukan untuk mendeteksi adanya penyempitan saluran kemih, batu kandung kemih, tumor pada ginjal, serta batu ginjal.
Sumber
https://www.alodokter.com/ct-scan-ini-yang-harus-anda-ketahui#:~:text=Pengambilan%20gambar%20dengan%20mesin%20CT,waktu%20sekitar%2030%E2%80 %9360%20menit
https://www.alodokter.com/kenali-efek-samping-ct-scan-di-sini