Posted 27 Agustus 2024 by Cinta
Pada beberapa kasus penyakit jantung koroner, plak dengan kalsifikasi berat (sumbatan keras) di dalam arteri koroner tidak dapat diatasi hanya dengan prosedur pemasangan balon dan stent. Untuk mengatasi jenis penyumbatan ini, dokter intervensi jantung akan menggunakan alat khusus yang disebut Rotablator. Artikel ini akan membahas bagaimana Rotablator bekerja, manfaatnya, serta mengapa prosedur ini diperlukan dalam penanganan stenosis arteri koroner dengan kalsifikasi berat.
Rotablator, atau sering disebut Rotational Atherectomy, adalah prosedur medis yang menggunakan bor kecil berkecepatan tinggi untuk mengikis plak yang keras dan terkalsifikasi di dalam arteri koroner. Alat ini dirancang untuk menangani sumbatan yang tidak dapat diatasi dengan teknik angioplasti konvensional (pemasangan balon dan stent) karena plak yang terlalu keras dan berkapur. Dengan menghilangkan plak yang menghalangi aliran darah, Rotablator membantu memulihkan aliran darah normal ke otot jantung, mengurangi gejala seperti nyeri dada, dan mencegah serangan jantung.
Rotablator diperlukan pada kasus stenosis arteri koroner dengan plak yang mengalami kalsifikasi berat. Plak kalsifikasi ini sangat keras, mirip dengan batu kapur, dan tidak dapat diatasi hanya dengan teknik balon angioplasti atau pemasangan stent konvensional. Penggunaan Rotablator memiliki beberapa manfaat, antara lain:
– Mengembalikan Aliran Darah Normal: Dengan mengikis plak keras, Rotablator memulihkan aliran darah yang normal ke jantung, sehingga mengurangi risiko serangan jantung dan gejala angina (nyeri dada).
– Meningkatkan Keberhasilan Pemasangan Stent: Dalam beberapa kasus, stent mungkin tidak dapat dimasukkan dengan benar karena adanya plak yang sangat keras. Rotablator membantu membuka jalan bagi stent untuk dipasang dengan aman dan efektif.
– Meminimalkan Risiko Komplikasi: Dengan cara kerja yang presisi, Rotablator meminimalkan risiko merusak dinding arteri koroner yang dapat menyebabkan komplikasi serius.
Prosedur Rotablator umumnya direkomendasikan untuk pasien yang:
– Mengalami stenosis arteri koroner dengan plak kalsifikasi berat: Terutama jika plak tersebut tidak dapat diatasi dengan metode intervensi konvensional seperti angioplasti dan stent.
– Telah menjalani angioplasti sebelumnya tetapi tetap mengalami gejala: Pasien yang tidak mendapatkan perbaikan gejala setelah pemasangan balon atau stent mungkin memerlukan prosedur Rotablator.
– Memiliki risiko tinggi untuk operasi bypass: Bagi pasien yang tidak cocok atau memiliki risiko tinggi untuk menjalani operasi bypass koroner, Rotablator bisa menjadi alternatif yang lebih aman.
Seperti prosedur medis lainnya, Rotablator juga memiliki risiko, termasuk kemungkinan kerusakan arteri, pembentukan gumpalan darah, atau reaksi terhadap pewarna kontras yang digunakan selama prosedur. Namun, keuntungan prosedur ini sering kali lebih besar, terutama pada pasien dengan plak kalsifikasi berat yang tidak dapat diatasi dengan teknik konvensional.
Sumber
https://www.ahajournals.org/doi/full/10.1161/JAHA.122.027422
https://my.clevelandclinic.org/health/treatments/17310-pad-atherectomy