Posted 24 Oktober 2024 by Cinta
Aritmia merupakan gangguan pada irama jantung, yang terjadi ketika impuls listrik yang mengatur detak jantung bekerja secara abnormal. Kondisi ini dapat menyebabkan jantung berdetak terlalu cepat, terlalu lambat, atau tidak teratur. Walaupun ada beberapa jenis aritmia yang relatif tidak berbahaya, beberapa jenis lain, terutama yang tidak terkontrol, dapat menyebabkan komplikasi serius, termasuk kematian mendadak.
Terdapat dua jenis utama aritmia yang perlu diwaspadai, yaitu:
-Bradikardi
Bradikardi adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih lambat dari biasanya, yaitu kurang dari 60 kali per menit. Meskipun tidak semua kasus bradikardi berbahaya, dalam beberapa kasus, detak jantung yang terlalu lambat dapat mengganggu aliran darah ke organ-organ seperti otak, yang dapat menyebabkan pingsan atau komplikasi lainnya.
-Takikardi
Takikardi adalah kondisi di mana jantung berdetak lebih cepat dari biasanya, lebih dari 100 kali per menit. Takikardi dapat mengganggu kemampuan jantung untuk memompa darah secara efisien ke seluruh tubuh, sehingga meningkatkan risiko komplikasi serius seperti gagal jantung atau serangan jantung.
Beberapa jenis aritmia, terutama yang melibatkan irama jantung yang sangat tidak teratur, dapat berakibat fatal. Dua bentuk aritmia yang paling berbahaya adalah:
-Fibrilasi Atrium (Atrial Fibrillation/AFib)
Fibrilasi atrium adalah kondisi di mana serambi jantung (atrium) berdetak sangat cepat dan tidak teratur. Ini menyebabkan detak jantung yang cepat bahkan ketika tubuh sedang dalam keadaan istirahat. Fibrilasi atrium dapat meningkatkan risiko penggumpalan darah di jantung, yang pada akhirnya dapat menyebabkan stroke jika gumpalan tersebut bergerak ke otak. Selain itu, detak jantung yang tidak teratur dapat menyebabkan jantung bekerja terlalu keras, sehingga meningkatkan risiko gagal jantung.
-Fibrilasi Ventrikel (Ventricular Fibrillation)
Fibrilasi ventrikel adalah salah satu jenis aritmia yang paling berbahaya, di mana bilik jantung (ventrikel) berdetak secara cepat dan tidak teratur. Kondisi ini menyebabkan jantung tidak mampu memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Fibrilasi ventrikel sering kali menyebabkan hilangnya kesadaran secara tiba-tiba, dan jika tidak segera ditangani, dapat berakibat pada kematian mendadak. Penderita fibrilasi ventrikel memerlukan tindakan medis darurat, seperti defibrilasi, untuk memulihkan irama jantung yang normal.
Aritmia dapat memicu kematian mendadak karena jantung yang berdetak terlalu cepat atau terlalu lambat tidak mampu memompa darah yang cukup ke otak, jantung, dan organ vital lainnya. Dalam beberapa kasus, terutama pada fibrilasi ventrikel, jantung berhenti memompa darah sama sekali, yang menyebabkan tubuh kehilangan suplai oksigen dan nutrisi yang dibutuhkan. Jika tidak segera ditangani, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan otak permanen dan kematian dalam hitungan menit.
Selain fibrilasi ventrikel, kondisi seperti takikardi ventrikel yang tidak terkontrol juga dapat berkembang menjadi fibrilasi ventrikel, yang meningkatkan risiko kematian mendadak. Oleh karena itu, deteksi dan penanganan aritmia yang tepat sangat penting untuk mencegah risiko yang fatal.
Untuk mencegah komplikasi serius akibat aritmia, beberapa langkah dapat diambil, termasuk:
Aritmia adalah gangguan irama jantung yang bisa berakibat fatal, terutama jika berkembang menjadi fibrilasi atrium atau fibrilasi ventrikel. Kedua kondisi ini dapat memicu kematian mendadak jika tidak segera ditangani. Deteksi dini, pengobatan yang tepat, serta perubahan gaya hidup adalah kunci untuk mencegah komplikasi serius akibat aritmia. Jika Anda atau orang terdekat mengalami gejala seperti detak jantung tidak teratur, pusing, atau pingsan, segera konsultasikan dengan dokter untuk penanganan yang tepat.
https://www.heart.org/-/media/files/health-topics/answers-by-heart/what-is-arrhythmia.pdf
https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/21878-ventricular-fibrillation
https://www.mayoclinic.org/diseases-conditions/atrial-fibrillation/symptoms-causes/syc-20350624