Posted 14 Juni 2023 by Cinta
Cardiac arrest adalah kondisi medis darurat yang terjadi ketika detak jantung tiba-tiba berhenti berfungsi dengan efektif. Pada saat cardiac arrest, aliran darah yang mengandung oksigen ke organ vital terganggu, termasuk otak, paru-paru, dan jaringan tubuh lainnya. Jika tidak segera ditangani, cardiac arrest dapat menyebabkan kerusakan otak yang permanen atau bahkan kematian.
Ketika membicarakan masalah kesehatan jantung, seringkali kita terfokus pada faktor risiko yang lebih terlihat, seperti kebiasaan merokok, pola makan tidak sehat, dan kurangnya aktivitas fisik. Namun, ada juga perilaku sehari-hari yang mungkin terlihat sepele, tetapi dapat memiliki dampak signifikan terhadap kesehatan jantung kita. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi beberapa perilaku sepele yang dapat meningkatkan risiko cardiac arrest, dan pentingnya mengidentifikasi dan mengubah perilaku ini untuk menjaga kesehatan jantung yang optimal.
Salah satu perilaku sepele yang sering kali diabaikan adalah merokok. Asap rokok mengandung zat-zat berbahaya yang dapat merusak dinding arteri, meningkatkan tekanan darah, dan menyebabkan penggumpalan darah. Merokok juga mengurangi jumlah oksigen yang masuk ke dalam darah, menyebabkan beban kerja yang berlebihan pada jantung. Kebiasaan merokok ini telah terkait erat dengan risiko tinggi terjadinya cardiac arrest dan penyakit jantung lainnya.
Selain merokok, gaya hidup tidak aktif juga dapat meningkatkan risiko cardiac arrest. Kurangnya aktivitas fisik dan menghabiskan waktu terlalu lama dalam posisi duduk dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar kolesterol jahat (LDL), dan kelebihan berat badan. Aktivitas fisik yang teratur membantu menjaga kesehatan jantung, meningkatkan aliran darah, memperkuat otot jantung, dan mengurangi risiko penyumbatan arteri.
Selanjutnya, pola makan tidak sehat juga berkontribusi terhadap risiko cardiac arrest. Konsumsi makanan tinggi lemak jenuh, gula tambahan, dan garam berlebih dapat meningkatkan tekanan darah, kolesterol, dan risiko obesitas. Sebaliknya, makanan yang kaya serat, sayuran, buah-buahan, dan makanan rendah lemak membantu menjaga keseimbangan nutrisi, memelihara kesehatan pembuluh darah, dan melindungi jantung.
Stres yang tidak terkendali juga dapat menyebabkan risiko cardiac arrest. Saat kita mengalami stres yang berkepanjangan, tubuh kita mengeluarkan hormon stres yang dapat meningkatkan detak jantung, tekanan darah, dan merusak pembuluh darah. Mengelola stres dengan cara yang sehat seperti meditasi, olahraga, dan mengatur waktu istirahat dapat membantu menjaga kesehatan jantung kita.
Selain itu, kurang tidur yang kronis juga dapat meningkatkan risiko cardiac arrest. Kurang tidur dapat menyebabkan peningkatan tekanan darah, gangguan irama jantung, dan resistensi insulin.
Sumber:
https://www.heart.org/
https://www.who.int
https://www.cdc.gov
https://www.nih.gov
https://www.escardio.org
https://www.bhf.org.uk