Posted 27 September 2024 by Cinta
Saat merancang ruang radiologi di rumah sakit, penggunaan timbal bukan hanya sekedar opsi, melainkan kebutuhan wajib yang harus diperhatikan. Banyak orang awam tidak tahu soal ini, tapi bagi para profesional di bidang kesehatan, mereka pasti sadar bahwa hal ini tidak boleh luput dari perhatian.
Timbalisasi pada ruangan rontgen bisa menangkal berbagai masalah. Karena penggunaan sinar–X di ruangan ini, angka radiasi juga pasti tinggi. Pemasangan timbal akan memotong persebaran radiasi ini agar tidak menyebar dan tetap terjaga di ruangan.
Mengapa Radiasi Perlu Dikendalikan?
Paparan sinar-X, yang menjadi teknologi utama dalam radiologi, merupakan sumber radiasi pengion yang dapat menimbulkan risiko kesehatan jika tidak dikendalikan dengan baik. Meskipun paparan sesaat mungkin tidak berbahaya, akumulasi radiasi dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan kerusakan jaringan tubuh, bahkan memicu kondisi serius seperti kanker. Inilah mengapa pasien yang telah menjalani pemeriksaan dengan sinar-X perlu diberikan jeda waktu sebelum kembali menjalani prosedur serupa, untuk menghindari paparan radiasi berlebihan.
Radiasi yang tidak terserap oleh tubuh pasien akan tersebar ke ruangan sekitarnya, meningkatkan risiko bagi siapa pun yang berada di area tersebut, termasuk tenaga medis. Meskipun petugas radiologi sudah dilengkapi dengan pakaian pelindung khusus dan bekerja di ruang proteksi, potensi paparan bagi orang-orang di sekitar ruang radiologi tetap ada, terutama jika sistem proteksi ruangan tidak diatur dengan baik.
Pentingnya Timbal dalam Menyerap Radiasi
Salah satu metode paling efektif untuk mengurangi risiko penyebaran radiasi di ruang radiologi adalah dengan menggunakan timbal sebagai pelindung. Timbal memiliki kemampuan untuk menyerap radiasi dan mencegah penyebarannya ke area sekitar. Dalam instalasi radiologi, standar yang berlaku adalah lapisan timbal setebal minimal 2 mm yang merata di seluruh permukaan ruangan.
Tidak hanya pada dinding, perlindungan radiasi juga dapat diterapkan melalui kaca yang mengandung campuran timbal. Pemasangan timbal pada dinding beton dengan ketebalan minimal 15 cm, atau pada dinding batu bata dengan ketebalan 25 cm, merupakan standar tambahan yang harus dipenuhi agar radiasi tidak bocor ke luar ruangan.
Keharusan Melakukan Evaluasi dan Pengujian Pemasangan
Proses pemasangan timbal di ruang radiologi tidak bisa dilakukan secara sembarangan. Setiap lapisan timbal harus diukur dan diuji dengan seksama untuk memastikan tidak ada kebocoran. Pengukuran kerapatan dan ketebalan lapisan dilakukan per tahap, dan proses ini bisa memakan waktu, namun sangat krusial demi keselamatan pasien dan tenaga medis.
Selain itu, bilik pengawas di area radiologi biasanya dilengkapi dengan kaca pelindung yang mampu menahan radiasi, sehingga tenaga medis dapat memantau kondisi pasien tanpa terpapar radiasi berlebihan. Sensor radiasi yang dipasang di area ini juga berperan penting dalam mendeteksi potensi kebocoran radiasi yang mungkin terjadi.
Pentingnya Ahli dan Profesional dalam Instalasi Timbal
Karena tingginya risiko yang terkait dengan paparan radiasi, pemasangan timbal di ruang radiologi harus dilakukan oleh tenaga ahli yang berpengalaman. Kesalahan dalam instalasi, seperti ketebalan yang tidak merata atau pemasangan yang tidak sesuai standar, dapat berakibat fatal. Oleh karena itu, evaluasi dan pengujian yang menyeluruh harus selalu dilakukan selama proses pemasangan.
Pembangunan ruang radiologi yang aman dan sesuai standar membutuhkan biaya yang tidak sedikit, namun hal ini merupakan investasi jangka panjang untuk memastikan keselamatan semua pihak yang terlibat.
Apakah sudah jelas mengapa timbal begitu penting di area radiologi? Semoga penjelasan ini memberikan gambaran yang lebih jelas dan mendalam bagi Anda mengenai pentingnya perlindungan radiasi di fasilitas kesehatan.
