Posted 23 September 2022 by Meditrans
MEDITRANS.ID – Saat merancang rumah sakit dengan tempat radiologi, pertimbangan penggunaan timbal akan sangat penting. Banyak orang awam tidak tahu soal ini, tapi bagi pihak yang bergerak di industri kesehatan, mereka pasti sadar bahwa hal ini tidak boleh luput dari perhatian.
Timbalisasi pada ruangan rontgen bisa menangkal berbagai masalah. Karena penggunaan sinar-X di ruangan ini, angka radiasi juga pasti tinggi. Pemasangan timbal akan memotong persebaran radiasi ini agar tidak menyebar dan tetap terjaga di ruangan.
Masalah Radiasi di Radiologi
Penggunaan sinar-X memang menjadi penyebar radiasi. Radiasi yang tersebar tentu tidak terlalu berbahaya jika digunakan sementara. Tapi build up radiasi ini tetap tinggi. Seseorang yang telah ditembak sinar-X tidak boleh melakukannya lagi kecuali dalam kondisi khusus.
Orang yang menggunakan sinar-X harus mendapatkan jeda agar radiasi tidak menumpuk pada tubuh. Radiasi yang terlalu banyak diserap tubuh bisa menghancurkan jaringan dan menyebabkan kerusakan fatal. Banyak kasus orang yang terkena radiasi di level tinggi bisa terkena kanker walau hanya sekilas.
Radiasi dari sinar-X sayangnya tidak langsung hilang. Saat tidak diserap tubuh pasien, sisa radiasi akan menyebar ke ruangan dan ke area sekitar. Hal ini akan membahayakan pasien dan petugas yang berada di area sekitar radiologi.
Petugas rontgen sendiri sudah mengenakan pakaian khusus ataupun mengoperasikan sinar-X di ruang proteksi khusus. Karena itu, efek yang mereka terima tidak akan terlalu banyak. Tapi bayangkan jika ada pasien di sekitar ruangan yang tidak tahu terkena radiasi, tentu efeknya bisa negatif.
Timbalisasi Untuk Serap Radiasi di Radiologi
Salah satu cara mengurangi radiasi di radiologi adalah dengan timbalisasi. Pemasangan timbal radiologi akan menyerap paparan radiasi dan menetralkannya. Selama ruangan dilapisi dengan timbal, reskio radiasi menyebar dan berefek negatif pada area sekitar akan kecil.
Aturan yang diberlakukan umumnya lapisan timbal harus setebal 2 mm. Hal ini juga harus merata di seluruh ruangan. Untuk beberapa penyesuaian, timbalisasi tidak harus dipasang di dinding. Kaca dengan campuran timbal juga berguna untuk cegah radiasi.
Selain itu, timbal harus dipasang di dinding beton dengan ketebalan minimal 15 cm. Jika menggunakan batu bata, ketebalan harus di atas 25 cm. Tergantung material bangunan yang digunakan, hal ini penting agar radiasi tidak tembus ke luar ruangan.
Biasanya para petugas akan menggunakan bilik intip dengan kaca radiasi sebagai pembatas. Jadi petugas bisa melihat kondisi pasien tapi juga terhindar dari paparan radiasi berlebih. Pastikan semua rapat di bilik ini agar tidak ada kebocoran radiasi.
Biasanya di area rontgen juga akan dipasang sensor radiasi. Untuk ruangan pengawas, sensor ini memastikan tidak kebocoran dari penggunaan sinar-X. Saat ada kebocoran, para petugas akan mengenakan pakaian khusus dan minum obat untuk menangani radiasi ringan.
Lihat juga: Produk Konstruksi Radiologi
Jangan Sembarangan Melakukan Pemasangan Timbal
Pemasangan Pb radiologi tidak boleh sembarangan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan soal ini. Lapisan yang tidak merata akan menyebabkan kebocoran. Karena itu, dalam proses pelapisan, evaluasi dan testing selalu dilakukan.
Pelapisan biasanya dilakukan per layer dan diukur kerapatannya. Pengukuran ini bisa memakan waktu, tapi demi keamanan para pasien harus dilakukan. Bagi Anda yang ingin membangun ruang rontgen, pastikan tahu hal ini. Karena take time dan perlu test , biasanya perlu tim khusus dan biaya besar untuk buat ruang ini.
Bagaimana? Apakah sudah jelas mengapa timbal memegang peran penting pada area radiologi? Mudah-mudahan bahasan ini berguna bagi Anda sekalian !