Posted 6 Juni 2023 by Cinta
Walaupun orang yang rajin berolahraga memiliki risiko yang lebih rendah terkena serangan jantung dibandingkan dengan mereka yang tidak aktif secara fisik, tetap ada kemungkinan bagi mereka yang rajin berolahraga untuk mengalami serangan jantung. Berikut beberapa faktor yang dapat menjelaskan mengapa orang yang rajin berolahraga kadang-kadang juga dapat mengalami serangan jantung:
Beberapa individu yang rajin berolahraga mungkin memiliki penyakit jantung yang mendasar yang belum terdiagnosis atau belum diketahui. Meskipun olahraga memiliki manfaat dalam mencegah penyakit jantung, faktor risiko genetik atau faktor risiko lainnya dapat menyebabkan seseorang dengan penyakit jantung yang tidak terdeteksi mengalami serangan jantung, terlepas dari tingkat aktivitas fisik mereka.
Terlalu intens atau terlalu sering berolahraga dapat menyebabkan kelelahan fisik yang berlebihan atau stres pada jantung. Jika tubuh tidak diberi waktu yang cukup untuk pulih dan beristirahat, ini dapat meningkatkan risiko serangan jantung.
Beberapa orang dengan aritmia jantung, seperti fibrilasi atrium atau takikardia ventrikel, mungkin berisiko lebih tinggi untuk mengalami serangan jantung, terlepas dari aktivitas fisik mereka. Olahraga yang berlebihan atau intensitas yang tinggi dapat memicu aritmia dan meningkatkan risiko serangan jantung.
Aktivitas fisik yang teratur dapat membantu menjaga pembuluh darah tetap sehat dan mengurangi risiko pembentukan plak aterosklerotik yang tidak stabil. Namun, pada beberapa kasus, olahraga yang berlebihan atau terlalu intens dapat menyebabkan kerusakan pada plak aterosklerotik yang stabil dan memicu serangan jantung.
Meskipun berolahraga secara teratur dapat membantu mengurangi risiko serangan jantung, faktor risiko lainnya seperti merokok, diabetes, hipertensi, atau kadar kolesterol yang tinggi dapat tetap meningkatkan risiko serangan jantung, bahkan pada orang yang aktif secara fisik.
Penting untuk diingat bahwa manfaat olahraga secara keseluruhan jauh lebih besar daripada risiko potensialnya. Namun, setiap individu perlu mengikuti pedoman latihan yang tepat, mendengarkan tubuh mereka, dan berkonsultasi dengan profesional kesehatan jika ada kekhawatiran atau kondisi kesehatan yang mendasari.
Sumber:
Warburton DE, Nicol CW, Bredin SS. Health benefits of physical activity: the evidence. CMAJ. 2006;174(6):801-809. doi:10.1503/cmaj.051351
Thompson PD, Franklin BA, Balady GJ, et al. Exercise and acute cardiovascular events: placing the risks into perspective: a scientific statement from the American Heart Association Council on Nutrition, Physical Activity, and Metabolism and the Council on Clinical Cardiology. Circulation. 2007;115(17):2358-2368. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.107.181485
Mora S, Cook N, Buring JE, Ridker PM, Lee IM. Physical activity and reduced risk of cardiovascular events: potential mediating mechanisms. Circulation. 2007;116(19):2110-2118. doi:10.1161/CIRCULATIONAHA.107.729939